Oleh: Marlin
SUDAH dua tahun ini terminal MPU di sebelah barat Pasar Legi, Blitar, mangkrak. Lahan kosong beraspal ini sehari-hari dijadikan tempat menggelar dagangan oleh para penjual sayur-mayur. Tapi itu hanya di sisi timur. Sementara lahan di sisi barat tetap kosong.
Tapi ada fungsinya juga lahan itu dibiarkan kosong, terutama bagi anak-anak kecil yang tinggal di sekitar Pasar Legi. Tiap sore mereka bisa main bola sepuasnya. Tak perlu harus jauh-jauh ke alun-alun. Seperti sore itu, delapan anak terbagi menjadi dua tim. Mereka saling berhadapan di lapangan beton yang membujur arah timur-barat.
Bagiku, terminal lama itu menyimpan secuil kenangan. Saat masih kuliah, di terminal itulah biasanya aku mencari bus yang akan mengantarku ke Surabaya. Kebetulan orangtuaku punya kios di Pasar Legi. Jadi, setelah minta uang bulanan ke ibu, biasanya aku jalan kaki lewat tengah pasar menuju terminal.
Setelah lulus kuliah dan jarang pulang ke Blitar, aku tak tahu lagi bagaimana kabar Sujiono. Masih jadi calo penumpangkah kawanku yang juga seorang petinju itu? Mudah-mudahan tidak. Aku yakin, dengan fisik kuat dan usia yang masih muda, dia bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar